INSTALASI NUKLIR BUKAN SATU-SATUNYA SUMBER RADIASI NUKLIR

Kamis, 30 Desember 2010

Semenjak tentara sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki beberapa puluh tahun yang lalu, maka bom atom atau bom nuklir telah menghantui masyarakat di seluruh dunia. Mendengar kata " nuklir " atau istilah lain yang berbau nuklir memang dapat memberikan suatu imajinasi rasa takut, menegakkan bulu roma dan rasa antipati yang mendalam, terutama bagi mereka yang sangat awam dalam masalah nuklir. Meskipun begitu, rasa takut dan antipati terhadap nuklir juga menghinggapi mereka yang cendekiawan menengah atau cendikiawan ahli yang memang tak suka nuklir. Kelompok yang tidak suka nuklir atau anti nuklir dihinggapi oleh suatu gejala, kalau boleh dikatakan demikian, yang dikenal dengan istilah Nuklirophobi Syndrome. Gejala ini akan semakin meningkat dan meluas dengan masuknya berita-berita dari luar negeri tentang adanya kasus kebocoran instalasi nuklir , lengkap dengan catatan korban yang meninggal dunia. Ataupun bila ada berita-berita tentang instalasi nuklir lain yang bersifat negatip. Belum lagi ditambah usaha untuk membesar-besarkan berita dari berita yang sebenarnya.
Radiasi nuklir yang dikatakan menakutkan itu sebenarnya secara sadar atau tidak sadar telah kita alami semenjak kita lahir, sampai seusia kita sekarang dan sampai kita mati kelak. Hal ini disebabkan karena lingkungan tempat kita hidup ini penuh dengan radiasi nuklir yang berasal dari bermacam-macam sumber radiasi alam seperti terlihat tabel-1 sebagai berikut:
─────────────────────────────────────────────────────────────────
No. Jenis sumber radiasi nuklir Dosis tahunan (mrem/tahun)
─────────────────────────────────────────────────────────────────
1.Bahan bangunan (Batu, Bata, Pasir, Semen dll.) 57
2.Air, Makanan, udara (di Amerika Serikat) 30
3.Perjalanan di udara (1000 km/tahun) 4
4.Menonton TV hitam putih (3jam/hari) 0,1
5.Menonton TV berwarna (3jam/hari) 0,1-0,6
6.Sinar-x dada di Rumah Sakit 150
7.Sinar-x gigi di Rumah Sakit bagian gigi 20
8.Instalasi /reaktor nuklir (pada batas lokasi) 1-2
─────────────────────────────────────────────────────────────────
Sumber: BATAN, Keselamatan Reaktor dan Segi Humasnya, 1976. p.55.

Satuan radiasi nuklir yang dipaparkan oleh sumber radiasi nuklir disebut Rontgen (r) . Satuan untuk radiasi nuklir yang diserap oleh jaringan adalah rad atau Gy. Sedangkan satuan radiasi nuklir yang mengenai tubuh manusia disebut "rem"
(rontgen ekivalen man). Untuk mengetahui besarnya dosis radiasi nuklir dalam rem dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dosis dalam rem = dosis dalam rad atau Gy x Qf. Qf adalah faktor kualitas dari masing-masing jenis sinar radioaktif yang nilainya bervariasi antara 1-10. Sedangkan dosis dalam rad atau Gy adalah dosis radiasi nuklir yang diserap oleh jaringan tubuh. Untuk alat monitoring radiasi nuklir yang canggih, besarnya rem yang diterima oleh tubuh dapat ditunjukkan dalam bentuk angka secara digital. Sudah barang tentu alat monitor tersebut selalu dilakukan kalibrasi secara periodik untuk menjamin tingkat akurasinya. Jumlah rem yang diterima oleh masing-masing individu adalah tergantung dari daerah tempat tinggal, jenis rumah, jenis makanan dan aktivitas kegiatannya. Misalnya orang yang tinggal di kota London, Paris, Denver dan Kerala (India), masing-masing akan menerima radiasi nuklir dengan dosis sebesar 100, 120, 125, dan 400 mrem per tahun (1 mrem = 0,001 rem). Jenis rumah dan jenis pekerjaan juga akan mempengaruhi jumlah radiasi nuklir yang akan diterima seseorang. Misalnya orang yang tinggal dalam rumah yang temboknya dibuat dari batubata akan menerima dosis radiasi nuklir sebesar 50-100 mrem per tahun, apabila temboknya dibuat dari beton maka pnghuninya akan menerima radiasi nuklir sebesar 70-100 mrem per tahun, sedangkan untuk penghuni rumah yang terbuat dari kayu hanya akan menerima dosis radiasi nuklir sebesar 30-50 mrem per tahun. Radiasi nuklir juga kita terima dari makanan sehari-hari yang kita makan. Pada umumnya tubuh kita akan mendapatkan radiasi nuklir dengan dosis 25 mrem setiap tahun dari makanan, minuman dan udara yang kita hirup setiap saat. Profesi seorang petani, pilot kapal terbang dan ahli radiologi di rumah sakit ternyata mempunyai perbedaan dalam jumlah radiasi nuklir yang diterima selama menjalankan profesinya. Sudah barang tentu ahli radiologi di Rumah sakit akan mendapatkan radiasi nuklir yang terbesar yaitu 150 mrem per tahun, disusul kemudian oleh profesi petani yang bekerja di sawah atau ladangnya akan menerima dosis radiasi nuklir sebesar 45 mrem per tahun. Sementara itu tanah-tanah pertanian yang ia garap akan menerima radiasi nuklir dengan dosis sebesar 15 mrem per tahun. Sedangkan pilot yang menerbangkan pesawat terbang dari London ke New York akan menerima dosis radiasi nuklir sebesar 4000 mrem untuk sekali penerbangan.
Di sekitar instalasi nuklir buatan manusia, baik berupa reaktor nuklir, tempat penambangan uranium, pabrik bahan bakar nuklir, pabrik proses ulang bahan bakar nuklir dan pusat pengelolaan limbah nuklir, hanya akan memberikan radiasi nuklir dengan dosis sebesar 1-2 mrem per tahun pada batas lokasi instalasi nuklir tersebut. Dosis ini adalah relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah dosis radiasi nuklir yang diterima dari sumber radiasi nuklir yang ada di alam . Jumlah dosis radiasi nuklir yang diterima oleh tubuh manusia dapat bersifat tunggal atau gabungan dari berbagai macam sinar radioaktif yang diterimanya. Tetapi jumlah radiasi nuklir yang diterima oleh tiap-tiap individu justru sebagian besar berasal dari sumber radiasi nuklir yang ada di luar instalasi nuklir. Misalnya apabila seseorang menerima radiasi nuklir sebesar 100%, maka kemungkinannya adalah 67,45% berasal dari sumber radiasi alam, 30,70% berasal dari sumber radiasi nuklir untuk kesehatan (diagnosa dan terapi penyakit), 0,60% berasal dari sumber radiasi debu radioaktif jatuhan, 0,15% berasal dari sumber radiasi instalasi nuklir dan sekitar 1,1% berasal dari sumber radiasi nuklir yang lain.
Pusat sumber radiasi nuklir alam adalah matahari. Di permukaan matahari setiap saat terjadi reaksi inti yang menghasilkan berbagai macam sinar, baik sinar ultra violet, sinar tampak, maupun sinar radioaktif. Sinar-sinar tersebut dipancarkan sampai ke bumi dan mengenai semua benda yang ada di bumi. Sinar radioaktif yang dipancarkan matahari mampu menginduksi terjadinya unsur-unsur radioaktif yang ada di udara ( seperti unsur C-14,
N-15) , atau unsur-unsur yang ada di dalam tanah, batuan dan kerak bumi ( misalnya K-42, Ca-45, U-238, Sr-90, Cs-137 dll.). Dari sistem tata surya di jagat raya juga dihasilkan sinar radioaktif yang dapat sampai ke bumi dan disebut sinar kosmis.
Dari beberapa uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa instalasi nuklir bukanlah satu-satunya sumber radiasi nuklir yang perlu dicemaskan atau ditakuti. Hal ini disebabkan karena masih banyak sumber radiasi nuklir di luar instalasi nuklir yang lebih besar dan setiap saat mengenai tubuh kita. Bahkan bila ditinjau dari segi risiko kematian yang disebabkan karena terkena radiasi nuklir yang dihasilkan oleh suatu instalasi nuklir, akan menjadi semakin jelas bahwa instalasi nuklir bukanlah satu-satunya sumber radiasi nuklir yang berbahaya bagi manusia. Hal ini dapat dilihat pada tabel-2 sebagai berikut :
────────────────────────────────────────────────────────────────
No. Penyebab kematian Risiko kematian per orang
per tahun ( x 10-7)
─────────────────────────────────────────────────────────────────
1. Merokok (20 batang/hari) 50.000
2. Minum anggur (1 botol / hari) 7
3. Bermain softball 400
4. Balapan mobil 12.000
5. Mendaki gunung 400
6. Mengendarai mobil 1.700
7. Mengendarai motor 20.000
8. Minum pil kontraseptif 200
9. Tertabrak mobil ( di Amerika Serikat) 500
10. Disambar petir (di Inggris) 1
11. PLTN (pada batas lokasi, di Amerika Serikat) 1
12. PLTN ( pada jarak 1 Km, di Inggris) 1
13. Ledakan bejana bertekanan tinggi 0.5
14. Sakit leukemia 800
15. Sakit influenza 2000
16. Sinar kosmis dari ledakan supernova 0,1 - 0,0001
─────────────────────────────────────────────────────────────────
Sumber : Buletin IAEA, Vol.22 No.5/6. 1980.
Dari tabel di atas terlihat bahwa merokok adalah pembunuh manusia kelas wachid. Kemudian disusul oleh kegiatan mengendarai motor, balapan mobil dan sakit influenza. Risiko kematian karena penyakit kelas berat lainnya seperti jantung koroner, hipertensi, aids dll sudah barang tentu lebih tinggi akan tetapi belum ditemukan datanya. Sedangkan kematian yang disebabkan karena radiasi nuklir yang berasal dari instalasi nuklir memberikan angka yang sangat rendah bila dibandingkan dengan penyebab kematian lainnya. Dengan demikian tidak ada alasan lagi untuk takut pada nuklir, karena sejak lahir kita sudah diakrabinya.

DIBUAT OLEH : Ir.H.Muryono Hadihardjono
Pusat penelitian Nuklir Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar